Wednesday 12 May 2010

Ordinary note III

Saat saya menulis tulisan ini saya masih binggung apa judulnya kalau saya sampai menulis judulnya ketika mengupload berarti saya sudah menemukan judul yang menurut saya cocok. Kalau belum yah berarti saya masih binggung. Tapi jangan menyuruh saya pegangan. Bosan saya.

Dua kali saya baca artikel. Yang satu print’an yang teman kantor titip ke saya karena takut terbaca bos dan kedua saya baca di sebuah artikel ringan yang ada di salah satu harian ternama di Indonesia. Dua-duanya sama sama membahas tentang berpacaran begitulah kalau mau di sebut simple. Yang print’an teman kantor saya judulnya dicetak tebal kira kira judulnya “ menjadi lajang di usia 30 apakah sebuah pilihan?” buatan siapa saya lupa, kalau artikel nya judulnya hanya satu kata. Tapi saya lupa. Tapi yang dibahas sama ga beda jauh..

Pas saya baca baik baik. Kebanyakan dari tulisan itu memang *mungkin* benar. Ditulisan itu di jelaskan ada manusia yang menjalin hubungan namun berkali kali pasangan selingkuh tapi tetap saja dilanjutin. Itu baru salah satu contoh..dan saya ga mungkin menyebutkan semuanya satu persatu kan?Kenapa bisa begitu? Diluar logika kan? Menjalani suatu hubungan harusnya bisa membuat kita bahagia bukan malah menderita. Toh hidup ini sudah banyak penderitaannya. Kalaupun harus menderita baiknya di tanggung bersama. Bukan salah satunya yang memikul. Dan Taruhan. Coba ingat baik-baik. Teman sekitar kamu pasti pernah mengalaminya atau kamu juga pernah mengalaminya. Curhat sambil nanggis nanggis betapa sakit hati, namun besoknya menjalani lagi terus begitu sampai akhirnya buntu untuk kemudian menyerah. Kalau kita tidak mengalaminya, kepala kita akan berputar-putar dan penuh oleh tanda tanya apa yang menyebabkan teman kita bisa seperti itu. Tapi, mungkin kalau kita yang mengalaminya kita ga akan bisa berkata apa-apa, ga bisa bertanya apa-apa. Tok Cuma nanggis dan menjalaninnya dengan ‘suka cita’. Makanya banyak yang bilang cinta itu buta. Yah! Jelas cinta itu buta. Lha wong dia ga punya mata. Kalau kita kan punya mata. Dua lagi. Belum di tambah satu lagi ‘mata hati’ XD XD XD

Tapi yang paling membuat saya terkejut bukan soal seseorang yang kuat menjalanin hubungan yang menyakitkan. Yang membuat saya terkejut adalah kalimat yang menegaskan bahwa itu karena “takut kesepian”. Benarkah seperti itu? Benarkah karena kita takut kesepian maka rela ngejalanin hari hari bersama orang yang selalu menyakiti kita? Bukan karena cinta lalu berbuat sebodoh itu? Lalu sahabat-sahabat kemana? Orang tua kemana? Saudara kita kemana? Kalau seperti saya, seorang anak tunggal jelas tidak punya saudara tapi kan masih memiliki sepupu. Sebegitukah parah? Kalau itu jawabannya. Kalau saya pikir-pikir memang tipis sekali bedanya antara cinta dan takut kesepian. Benar-benar tipis.

Lalu paragraph selanjutnya lebih lucu lagi. Saya ketawa ngakak saat ngebaca. Dan itu memang benar. Yang lama ga punya pacar pasti akan di bilang “ lo sih pilih pilih” Ini bener banget. Sering banget saya denger. Penulisnya bilang masih baguslah di bilang pilih pilih. Dan saya setuju 100% sama pernyataan itu. Haha~ daripada di bilang “ yah habis kamu jelek” atau “yah, mana ada yang mau sama kamu” haha~ P.A.R.A.H. Saya pernah tuh di tegur gitu, katanya saya kekurusan makanya ga punya pacar haha~ ga sopan. ..tapi sebelum dia bilang saya kekurusan dia juga ada bilang saya terlalu pemilih @.@ haiiizzzz~ opo toh?

Trus penulis itu juga bilang masa iya ga pilih pilih, masa iya asal comot. Saya setuju banget. Lha wong cowo cowo aja pada milih. Masa iya kita sebagai cewe cuma bisa di pilih. Kalau begitu percuma dunk perjuangan ibu kita kartini? Harus milih. Tapi yang standar saja. Yang punya cinta dan hati tapi tok yah jangan di panjangin jadi cincin permata, harta dan property. Haha~ Minimal yah yang kena di hati. Kalau saya cukup yang seperti “ michael kuang liang” manis, baik dan penyayang *haha~ seperti yang saya liat di MV MV nya* simple kan *???*

Jadi menjadi lajang itu pilihan atau bukan menurut anda? Kalau saya….saya pilih angkat tangan. Saya sendiri rancu artinya antara takut kesepian sama cinta.. Dua-duanya menurut saya hal lumrah. Cinta bisa karena kita punya hati, takut kesepian juga bisa karena kita kan makhluk individu yang juga makhluk social.Bagaimanapun pilihan anda minumnya eh salah maksud saya apapun pilihan anda, setidaknya itu lebih baik karena kita masih punya pilihan. Bukan tok satu jawaban…yang paling penting keep say “Live is so wonderfull,beibh….”



~yuLee_beLajar_menuLis_dengan_kesoktauannya~

Saturday 8 May 2010

ordinary note I

Pagi Pagi ketika saya menulis tulisan ini. Saya tersadar ketika saya mengirim pesan singkat ke seorang teman saya. Saya kehilangan waktu bersama mereka. Saya lebih senang mengupdate status saya dibanding mengirim pesan singkat saya kepada mereka. Pagi pagi ketika saya bangun pagi saya lebih suka melihat FB saya dibanding mengucap syukur atau mengirim pesan kepada teman saya. Saya lebih suka mengcomment status teman saya dibanding mengirm sms menanyakan kabarnya. Saya lebih suka bermain game dibanding menyapa YM mereka ketika mereka OL. Bahkan di sapa pun saya jawab sekenanya. Sekalipun saya sms saya sms sekadarnya, mereka juga begitu, dan menjawab dengan sekadarnya juga. saya jauh dari mereka.

Teman yang paling dekat dengan saya, ketika saya tanyakan itu. Dia juga menyadari. Dia bilang mungkin karena sibuk. Itu menurut saya bukan alasan. Memang sibuk, tapi diluar jam kerja apa tidak bisa? Bisa tapi saya dan teman dekat saya itu lebih suka mengup-date status. Haha~

Waktu saya habis. 9-5 habis di tempat kerja. 6-11 habis di dunia online atau menikmati film. Saya baru tersadar sekarang. Saya kehilangan acara sekadar teleponan atau confrence call dengan teman saya. Bahkan dengan sepupu saya yang paling dekat pun jadi sekadarnya saja. Teman saya pernah tulis di wall saya, katanya saya autis. Waktu itu saya ga merasa demikian. Biasa saja menurut saya. Karena saya merasa semua teman saya juga begitu. Tapi sekarang tidak.

Mungkin ini penyebab akhir akhir ini saya merasa bosan. Saya jauh dari teman saya. Teman yang bisa berbagi cerita apa saja. Teman yang bisa berbicara hal penting dan tidak penting. Teman yang hangat dan tak membuat saya merasa asing dan harus terdiam.

Saya masih belum pasti apa penyebab bosan saya. Tapi saya merasa jauh dari teman saya. Karena obrolan kami yang sering panjang dan tak terbatas itu. Sekarang hanya menjadi sekadarnya atau sekadar balas membalas comment.

Mereka masih ada untuk saya, dan saya juga masih ada untuk mereka. Tapi saya merasa jauh. Mungkin saya lebay, tapi memang itu yang saya rasakan. 100% bukan salah mereka atau saya. Kami sama sama sekadarnya. Saya cuma tak ingin persahabatan yang sudah kami jalanin cuma sekadar ada di Friend List saja. Saya tak ingin pertemanan kami hambar dan jadi saling canggung saat ketemu.

Saya pernah berteman baik dengan beberapa orang namun seiring waktu dan jarang berkomunikasi kami sudah tidak berteman lagi. Padahal tidak ada yang melakukan kesalahan. Tapi sekarang kami begitu saja menjadi tidak akrab. Hanya karena tidak ada komunikasi Mungkin kalau ketemu beberapa masih ada yang bisa akrab. Tapi sudah tidak mengenal dengan baik lagi. Sudah banyak yang tidak saya ketahui lagi tentang diri mereka. begitu juga sebaliknya. Teman baru mungkin ada untuk saya. Tapi saya tidak ingin kehilangan teman lama saya. Yang bersama mereka saya pernah menjalani pahit manisnya dunia.yang menambah sekian warna dalam hidup saya.



~yuLee_beLajar_menuLis_dengan_kesoktauanny~

Friday 7 May 2010

Everybody’s Changing

Adalah lagu yg dilantunkan Lily allen yang belakangan ini saya sering dengar… lagunya menurut saya simple dan menenangkan. Lirikny saya ga gitu afal, jadi artinya juga saya ga tau….tapi judul lagunya tentu saya tahu artinya. “setiap orang berubah” begitulah menurut saya.maklum nilai bahasa inggris saya dari SD sampai SMA selalu pas pasan. Enam tok atau 5 koma haha~ .

Setiap orang akan berubah. Memang begitu adanya. Karena didunia ini yang paling abadi ya cuma perubahan lagi lagi itu menurut saya. Seiring berlalunya waktu semua pasti berubah. Entah berubah total atau sedikit. Saya sendiri juga sedikit berubah. Mmm…. *berpikir terlebih sejenak*tapi cuma perubahan simple, ga penting dan tak terencana. Haha~

Kalau dulu ga mau pake make-up, paling banter bedak baby. Tapi sekarang uda corat-coret wajah biarpun ga rapih dan masih mensang mensong.Maklum otodidak hehe~ dan itu jadi ritual wajib tiap mau pergi. ga tau kenapa... sudah nyandu lah... haha~

Kalau dulu senang bergadang, sekarang rada terkikis itu hobby. Walau kadang masih suka ngelakuin. Kalau dulu bangun tunggu di teriakin nyokap sekarang minimum jam 6 juga udah mendelik haha~

Hmmm....kalau dulu begitu senang gratisan sekarang biasa j. Masih ingat zaman kuliah dulu. Gara gara keluar masuk kampus pas ada promo pembalut wanita yang baru meluncurkan produknya dan kebetulan saya pengguna pembalut tersebut, dapat deh sekitar 12pcs. Lumayan stock sebulan. Saya ga minta,tapi disodorin gitu j.masa rejeki ditolak? Pamali kan hehe~ . trus dapet 2 botol ukuran 600ml mungkin*soalnya ga pernah beli itu lagi, airnya nurut saya aneh rasanya* salah satu minuman yang baru saja liris saya sudah senang banget haha~ . Lucu j kalau tiap dapat barang gratis. Ga tau kenapa. Pokonya gratis tanpa ada yang perlu mengeluarkan uang. Yang ketiga menghirup udara ini. Untung sampai saat ini masih gratis, ga pake bayar. Soalnya kalau bayar tandanya saya ga mungkin bisa nulis tulisan saya ini untuk di upload di note Facebook saya kan? Itu saja yang paling berkesan. Sisanya lupa….

Tapi masih ingat julukan beberapa teman buat aku si muka gratisan haha~ mungkin itu sebabnya gratisan” itu selalu ‘nempel’ kearah aku yah...? Haha~

Lalu kamu? Adakah yang berubah? Pasti ada..minimal yah sekarang lebih tua dari dulu haha~ dan saya juga mengalami itu kok haha~



~yuLee_beLajar_menuLis_dengan_kesoktauannya~

Thursday 6 May 2010

Fighting with ur self

Haha~ judulnya mungkin rancu, sekali lagi saya tidak ahli dalam bahasa inggris. Tapi judulnya kalau ditulis dalam bahasa Indonesia terlalu panjang. Kurang simple. Hehe~..

Menulis ini karena pernah melihat wat on u’r mind salah seorang teman di Facebook yang tidak akrab, juga tidak kenal. Seorang teman dari mailist sebuah majalah wanita. Tertegun dan langsung tergerak memberikan thumbs up untuk wat on ur mindnya…haha~

Pernah mengalami seperti judul diatas? Berperang dengan diri sendiri? Saat logika dan hati tidak mau diajak berkerjasama, dan tidak menemukan barang satupun satu alasan untuk memenangkan antara hati dan logika. Saya pernah. Sering. Mmmm.. mungkin terkadang. Soalnya saya jarang berpikir dan jarang juga menggunakan perasaan haha~ jadi perasaan dan logika saya jarang berperang haha~ sama sama mengibarkan bendera putih dan melakukan gencatan senjata juga tidak berani menyentuh daerah perbatasan yang sudah sepakati bersama haha~ I’m just kiddinglah~

Kalau sudah begitu, semuanya jadi serba salah. Ga bisa bergerak. Karena serba bingung, serba salah. Mau A tapi logika punya 5 alasan, mau B hati juga punya 5 alasan. Digantung, ga diselesaiin ga mungkin juga karena masalahnya bukan sebuah lagu yang dinyanyikan Melly G kan? Tapi kalau di lagu Melly G masalahnya mengenai Cinta, disini bisa apa saja. Not love always *lagi-lagi saya mengunakan English yang mungkin salah mungkin benar, habis kalau bahasa mandarin, ga semua mengerti kan?*
Sebuah masalah yang harus terselesaikan .

Walau pada akhirnya selesai, terjawab. Peperangan itu bener bener membuat merana. Haha~ yang simple, paling simple yang hobi saya lakuin yah tekan tombol shift+del+enter haha~ sedikit mudah karena memang kepala saya ini mungkin cuma ada memory 2GB, kalau cuminya mungkin 10kg ada haha~ boleh rebus, boleh goreng, di grill juga ok haha~ * ????*

Tapi sayangnya system restore di otak sering berfungsi dengan baik. Kalau sudah begitu binggung dan kembali serba salah deh.. haha~
Dipikir pikir kenapa yah si serba salah itu harus ada? Kenapa ga si serba benar j? atau si serba goceng menu andalan salah satu fastfood ternama di Indonesia? Lebih enak begitu kan y? tapi mungkin patut di syukuri juga dengan sadar. Dengan adanya perperangan hati dan logika. Setidaknya kita sebagai seorang manusia tentunya. Masih memiliki hati untuk merasa juga otak untuk berpikir…jadi kita bukan cuma sekadar robot atau mummi.Begitu bukan?bukan begitu? Entah begitu atau bukan jawabny yang pasti ….keep say “Live is so wonderfull,beibh….”