Saturday 30 May 2009

SimPly FeeL

Kalau harus airmata ini berderai
Maka berderailah atas nama apapun
Kalau harus terbayangi oleh kesedihan
Maka terbayanglah oleh sebab apapun
Tetapi ketika tiada kuasa menangungnya
Apapun itu , bagaimanapun itu, mengapapun itu
Lenyaplah atas nama kebahagiaan dan cinta kasih
Yang Tuhan selipkan di hatiku

Perasaan

Dan siapa yang membisikkan seuntai kalimat
Mengalunkannya dengan demikian indah
Yang demikian merdu layaknya sebuah musik
Memukau telinga ku yang rentan
Mengetarkan hatiku yang tertidur pulas
Membuat tubuhku enggan beranjak
Dan menjadi suatu candu bagiku
Yang melengkapi nuansa hidupku

Dan Siapa…..

Dan siapa yang membisikkan seuntai kalimat
Mengalunkannya dengan demikian indah
Yang demikian merdu layaknya sebuah musik
Memukau telinga ku yang rentan
Mengetarkan hatiku yang tertidur pulas
Membuat tubuhku enggan beranjak
Dan menjadi suatu candu bagiku
Yang melengkapi nuansa hidupku

Falling in Love With dis world

Ketika mataku terbuka untuk pertama kalinya
Aku menanggisi kelahiranku..
Tumbuh besar seiring berlalunya waktu
Melalui jalan yang berkelok, mendaki,menurun,lurus…
Melewati berbagai rintangan,hambatan
Dan pada akhirnya ku dapati aku begitu mencintai dunia ini
Rimbun hijaunya..hembusan angin yang menerpa wajahku..
Sinar mentari yang selalu hangat..
Butiran hujan yang jatuh dari langit ..
Kilauan air yang mengalir
Paparan pasir yang terbentang……..
Aku telah jatuh cinta pada dunia ini……
Jatuh cinta dengan sempurna
Thx God for this……..

Belajar Terbang Tanpa Sepasang Sayap

Yang aku tahu, aku tidak sempurna. Tidak terlalu cukup sempurna untuk dibandingkan dengan yang lain. Yang lain memiliki sayap, tapi aku tidak. Hanya memiliki sepasang kaki dan tangan juga hati yang harus bekerja lebih keras untuk menyamai sang sayap. Tapi, bila yang lain tidak percaya pada sayapnya untuk bisa terbang setinggi yang mereka mau. Maka aku sangat, teramat sangat percaya kepada sepasang kaki dan tanganku juga hatiku. Walau tidak terbang, tapi cukup mencapai puncak tertinggi. Dan bila hatiku bekerja dengan sangat keras, aku percaya tanganku ini bisa membawa ku terbang…

Sunday 15 March 2009

Kesempatan

Aku diberi berkali-kali kesempatan- menurut ku, aku menyebutnya seperti itu-. Tapi aku selalu menyiakan. Terakhir kali, aku mendapati bahwa mungkin kesempatan itu tidak ada lagi. Sangat disayangkan karena aku menyiakan, tidak menghargai dengan baik. Alih- alih takut kehilangan, takut merusak. Hasil akhirnya tetap juga aku kehilangan. Walaupun begitu aku ga akan pernah menyesalinya. Sekalipun dia tahu, juga tidak menutup kemungkinan lebih parah dari sekarang. Aku pikir lebih baik aku menjalani semua yang ada di depanku. Memperhatikan dengan seksama. Kalau dia bahagia, kenapa aku tidak berbahagia untuknya? Dan aku yakin perasaan ini tidak pernah sia-sia, tidak pernah….tapi, kalau dia tidak bahagia, mengeluh padaku…aku menyebutnya kesempatan terakhir. Aku tidak akan perduli apapun. Sekalipun taruhannya adalah kehilangan dia, toh sekarang pun aku juga sudah kehilangan dia. Dia benar-benar harus tau….tapi itupun kalau aku memiliki kesempatan itu. Aku kadang berpikir ingin pergi sejauh yang aku bisa, melewati jalan yang pernah aku lalui bersamanya sangat menyakitkan.kepalaku rasanya sakit. Seperti melihat bayangnya. Jadi, alangkah baiknya bila tidak ada kesempatan itu, ada suatu tawaran menarik untukku. Minimal meninggalkan kota Jakarta-depok ini.

Tapi, aku ga pernah berhenti berharap untuk bisa bertemu dia kembali di persimpangan jalan dan hanya aku yang ada dimatanya, tanpa siapa pun disisinya…hanya aku..persis seperti dulu. Kalaupun tidak bisa, maka aku berharap Tuhan menghadiahkan aku “keikhlasan hati” yang lebih besar daripada yang aku miliki sekarang. Dan suatu saat nanti, aku berharap –aku yakin dia sangat lapang dada kalau mengetahui hal ini,hanya ketakutan berlebihan saja yang aku derita- ketika waktu yang sangat tepat. Dia bisa membaca tulisan ini. Dan sadar betul. Dialah orang yang ada ditulisan ini. Orang yang selalu ada tiap aku butuhkan. Orang yang darimana aku belajar lebih terbuka, lebih easy going dalam menghadapi apapun. Harusnya tau..karna aku perna menyebutnya seperti itu.dan juga mengerti makna dibalik tulisan ini karena sengaja kubuat tanpa makna…
Dan kalaupun cintaku ini harus bertepuk sebelah tangan, aku berharap dia tidak menghindariku. Tapi memberi penjelasan padaku baik-baik. Aku sangat yakin 100%. Apapun perkataannya aku sangat menurut padanya. Sekalipun didepannya aku terlihat membangkang. Tapi aku berusaha menurutinya. Aku berharap..sangat berharap dia tetap berada disisiku sampai suatu saat aku bisa berdiri sendiri. Dan untuk kebohongan yang aku buat, yang membuat dia marah beberapa kali padaku aku menyesal dan sungguh ga bermaksud demikian. Semua temanku terbiasa dengan kebohonganku mereka tau dengan jelas kebohongan dan kebenaranku. Cuma dia yang sangat percaya atas segala ucapanku. Aku berterima kasih untuk hal itu padanya juga meminta maaf.

Masalah terlahir untuk terselesaikan bukan dihindari

Beberapa hari ini aku merasa dunia ga bersahabat sama aku. Masalah datang bertubi-tubi dan semuanya mengantung ga selesai. Bertambah, bertumpuk…
Tapi, pada akhirnya aku menyadari ternyata masalah itu saling menyelesaikan masalah sebelumnya. Masalah kedua ternyata menyelesaikan masalah pertama ku. Masalah kedua ku diselesaikan oleh masalah ketigaku..setelah sebelumnya masalah ketiga ku dipecahkan oleh seseorang…
Dan kemumetan itu pun segera berlalu. Dari kejadian ini, aku merasa inilah sesungguhnya hidup. Semua mungkin membuat kita sesak, kesal, mumet, mengeluh…hanya saja kalau kita mencoba mengerti…memahami, menerima…dan memandangnya dari sudut pandang yang berbeda. Bukan dari tempat kita berdiri. Percaya dan yakin ternyata semua masalah itu ga sesulit yang kita bayangkan karena masalah itu terlahir untuk kita selesaikan bukan dihindari….dan untuk penyelesaian itu dibutuhkan waktu. Ada yang butuh waktu sangat cepat, lambat itu tergantung tingkat masalah yang dihadapi serta pribadi manusia itu sendiri namun pada intinya masalah memang terlahir untuk selesai.


*Note : Buat yang sedang memiliki masalah gud luck 4u ^^,
Hidup sekeras apapun kita harus tampil kuat
Tak menyerah pada waktu
Tak mengeluh akan lelah
Terus berjuang dengan senyum mengembang

Akan terasa berat bila kita menjadikannya beban
Akan terasa mudah bila kita mengangapnya sebagai tantangan
Melalui untuk menemukan jati diri
Dan merubah segala menjadi lebih baik

Apa Yang Paling Membuatmu Bahagia?

Itu salah satu polling disalah satu majalah wanita yang cukup ternama di Indonesia. Beberapa diantaranya kebanyakan menjawab soal karier. Tapi, aku mendapati pertanyaan itu hanya tertegun dan berpikir “ apa yah?” bingung. Agak lama berpikir. 1 harian mungkin…baru dapat jawabannya. Saat nginjakin kaki di Pantai Kuta, walau aku ga pernah sedikit pun dari dulu menginginkan pergi ke sana. Tapi, setelah berjalan menyusuri bibir pantai.. sembari membiarkan kaki terkena ombak lalu melayangkan pandangan mata sejauh-jauhnya…aku sungguh merasa sangat sangat bahagia….seperti melihat keajaiban..diluar kemampuan manusia. benar-benar tempat yang sangat cantik, tapi disuruh menjelaskan dimana letak cantiknya aku juga ga teu…..saat itu rasanya benar-benar ingin menanggis. Semua perasaan bercampur aduk…aku benar-benar merasa menjadi manusia yang tidak mampu berbuat apa-apa saat melihat indahnya ciptaan yang maha kuasa itu… rasanya seperti lupa semua tentang siapa aku..hilang ingatan sejenak. Aku ga tahu apa itu namanya bahagia. Tapi perasaan seperti itu baru satu kali aku miliki hingga aku berumur 23 tahun ini…..

Sunday 18 January 2009

Garis Bahagia

Mari bersama membuat sebuah garis

Tak perlu orang lain mampu melihat

Cukup saya dan kamu saja yang tahu

Garis dengan sangat tipis dan lembut


Tempatnya biar kurahasiakan

Tak perlu tempat yang terlalu indah

Asalkan nyaman dan senang berada disana

Karena yang akan kita buat adalah garis bahagia


Jika sudah jadi, angkat kakimu perlahan

Bersiap karena kita akan melalui garis ini

Dan cuma butuh kepercayaan saja

Kebahagiaan itu akan selalu mengitari kita


Last Rain

Ketika berjumpa dengan mu

Ketika hujan menyapa bumi dengan riangnya

Aku menemukan hangat mentari

Lewat wajah mu yang tersenyum


Aku ingin mengapai bahagiaku

Mencoba jujur atas perasaanku

Mencoba untuk berani menghadapi perasaan ini

Mencoba menyampaikan lewat puisi manis ini


Aku tak ingin hilang kesempatan

Bila aku membalikkan badan

Aku tak ingin hanya menatap pungungmu dari kejauhan

Aku ingin berada disampingmu, mengemgam tanganmu


Bersyukur

aku bersyukur aku masih bisa menanggis

karena aku tahu suatu saat aku akan tertawa dengan riang

aku bersyukur aku masih bisa bersedih hati

karena aku tahu suatu saat aku pasti bisa begitu bahagia

aku bersyukur aku bisa lelah

karena aku tahu suatu saat aku pasti sangat bersemangat

aku bersyukur atas segala keterbatasan yang aku miliki

karena aku tahu akan ada yang membantu

aku bersyukur ketika aku patah hati

karena itu berarti aku hanya tahu mencinta bukan menyakiti

aku bersyukur atas segala yang aku miliki

aku bersyukur atas segala yang aku rasakan

karena aku manusia yang patut untuk bersyukur



Tuesday 13 January 2009

A LeTteR 4rm Ur BesTfRen

Pernah merasa sepi?
Tiada yang menemani
Hati serasa perih,seperti teriris
Dan hanya bisa diam

Pernah terluka?
Kemudian menanggis
Menjerit..berteriak dimana letak salahmu
Mengapa hidup tiada adil

Pernah merasa tak bersemangat?
Berusaha sekuat tenaga
Mengeluarkan semua yang terbaik
Tapi hasilnya NOL a.k.a kecewa

Pernah merasa marah?
Merasa tak adil diperlakukan
Merasa dirugikan…
Membuat darah mendidih di ubun-ubun

Yang kita ingat hanya kesedihan
Karena Bahagia
Membuat kaki kita melambung tinggi
Dan kita melupakannya

Manusia hanya manusia
Perasaan bercampur aduk
Karena manusia punya berbagai rasa
Ditakdirkan untuk bereaksi untuk segala hal

Jalanku,kau,kita
Tak mungkin selalu mulus
Kadang mendaki, menurun
Kadang terjal,kadang dekat atau jauh

Tulisan ini bukan puisi dari orang ternama
Hanya sahabat jauh yang ingin berbagi
Membaca tulisan ini hanya berharap
Kau punya waktu untuk menyadari

Bahwa yang terjadi adalah segala yang terbaik bagimu

HamPir

Hampir Malam
Hampir kelam
Hampir sunyi
Hampir tak terdengar
Kelam…legam…tak terlihat
Sunyi…sepi,,,tak terdengar
Aku mencoba berjuang
Melewati hari atas nafas yang kau tiupkan
Di sudut..disaat aku melepas semua
Ketika aku bersiap untk ke tempat lain
Aku mengucap…berujar…berserah padaMu
Tersenyum..Memohon…bersyukur padaMu

HamPir

Hampir Malam
Hampir kelam
Hampir sunyi
Hampir tak terdengar
Kelam…legam…tak terlihat
Sunyi…sepi,,,tak terdengar
Aku mencoba berjuang
Melewati hari atas nafas yang kau tiupkan
Di sudut..disaat aku melepas semua
Ketika aku bersiap untk ke tempat lain
Aku mengucap…berujar…berserah padaMu
Tersenyum..Memohon…bersyukur padaMu

tanYa

Apa yang menyebabkan kau berlalu dariku
Meninggalkan ku dengan begitu banyak tanya
Aku masih tetap disini menunggumu
Menanti kau untuk kembali disisimu

Bintang yang belum selesai kau ukir
Masih menunggu untuk kau selesaikan
Mengapa kau melupakannya
Apakah sungguh mudah bagimu?

Tidak bicara apa kau yang lebih terluka?
Atau kau menghindar untuk terluka?
Mengapa menyerah pada separuh jalan?
Sedang kita belum menemukan titik terterang….

Aku tidak lebih tegar darimu
Aku juga tidak lebih kuat darimu
Bahkan tidak terlalu hebat dibanding dirimu
Aku hanya lebih percaya padamu…….

In L.o.v.e

Dalam seribu ketenangan
Aku melamunkan cerita indah
Yang sangat ingin kumiliki
Dalam cerita kehidupanku
Duduk dalam heningnya malam
Menatap kilauan cahaya rembulan
Menikmati kerlipan sang bintang
Dalam gengaman tangannya……..
Tertawa di kala sedih
Menanggis dikala bahagia
Tak perduli apapun
Gengaman tangan ini takkan terlepas
Bersama hingga kakek-nenek
Dalam hujan, dalam terik
Sepayung berdua
Dengan senyum yang tak pernah lepas
Di akhir usia…
Saat akan menutup mata
Dia mengemgam tanganku
Hangat air matanya mengalir lembut di tanganku
Di akhir penghujung hidup
Ketika nafas tak lagi terhirup
Dia akan mengecup lembut
Berkata “pergilah dalam damai, doaku menyertaimu”

dOosHIteee???

Kenapa mencinta disaat yang salah
Yang terbayar dengan luka
Kenapa harus mencinta untuk terluka
Kenapa mencinta untuk menanggis
Bisakah kita kembali mengulang
Kisah yang sama tanpa kesalahan
Menjadikan kisah terindah
Bukan seperti ini
Aku hanya inginkan cinta yang tulus
Tak menuntut dan menerima apa adanya
Mencintai segala kekurangan
Menyukai segala kelemahan
Dan hanya inginkan kau yang menemaniku selamanya
Seumur hidupku, sepanjang jalanku

Losing You…

Kasih yang kucintai hilang dalam sekejap
Seperti kupu-kupu yang begitu menawan
Hilang dalam rimbunnya daun
Cinta yang kukasihi lepas begitu saja
Seperti bulir-bulir pasir dalam gengaman
Jatuh dalam ketakberdayaan ……….

L-OV-E

Saat itu musim hujan, saat pertama kali aku berjumpa dengannya. Pria yang mencuri hatiku, Yosuke. Saat itu, aku hanya seorang diri berada di auditorium kampusku. Baterai Handphone ku sudah tak berdaya untuk aku gunakan. Rasanya ingin menanggis saja saat itu. Apalagi saat ku melihat keluar ternyata langit sudah mulai gelap. Rasanya menambah rentetan alasanku untuk menanggis. Tiba-tiba saja
“hai” sapa seseorang dari belakang arahku.
Aku menoleh kearah suara itu.
“sendirian?” aku hanya menganguk.
“tidak bawa payung?”tanyanya lagi.
aku menggeleng.
“hahahhahahah…”tawa pria itu.
aku benar-benar tidak habis pikir kenapa pria itu masih menyempatkan diri untuk tertawa.
”ternyata aku punya teman juga”
“maksudmu?”tanyaku
“yah..ternyata bukan hanya aku saja yang bodoh tidak membawa payung padahal musim hujan..hahhahah….” lanjutnya.
huh!enak saja dia bilang aku bodoh.aku bukan tidak membawa payung. Hanya saja payung satu-satuku itu telah rusak ketika aku menerobos hujan dengan angin yang cukup kencang dua hari yang lalu dan hingga kini aku belum sempat membeli payung.bukan tidak sempat tapi lupa tepatnya
Sepertinya pria itu tau kedongkolanku padanya.Lalu ia mulai berbicara panjang lebar.sesaat kami tertawa berbarengan.dia membuatku merasa hangat seperti dirumah walaupun kadang angin malam menghampiri tubuhku yang hanya terbalut T-shirt warna pink.
“pakai ini saja supaya kau tidak kedinginan” katanya sambil memakaikan jaketnya ditubuhku.
Aku sering melihat pria memakaikan jaket kewanitanya tapi hanya dalam film saja, sekarang aku sudah bisa merasakan bagaimana perasaan wanita itu ketika dipakaikan jaket. Karena biasanya didalam film, wanita itu hanya tersenyum atau menunduk malu tanpa berkata apa-apa. Aku melirik ke jam tangan yang melekat di pergelangan tanganku.
“jam 10malam. Aku harus pulang” kataku
“tapi hujannya”
wajahku langsung panik saat melihat hujan masih turun dengan derasnya.
“aku antar kamu,bagaimana?”
“heh?”
“ayo, lari sekencangnya yah?”katanya sambil berlari mendahuluiku
aku berusaha sekuat tenaga mengejarnya.belum ada 5 detik kami sudah lari berdampingan, tapi aku tau itu bukan karena kecepatan lariku tapi dia yang melambatkan larinya. Tasnya yang agak besar diangkat ke atas kepalaku.sedikit membuatku terlindung dari air hujan. Kami berlari menuju tempat kost ku yang jaraknya lumayan jauh dari kampusku.
************************************************************************
Namaku Aline. Aku mahasiswi tingkat empat di fakultas ekonomi sebuah universitas swasta. Aku juga bekerja di sebuah toko, karena untuk anak kost sepertiku tidak cukup hanya mengandalkan kiriman uang dari orang tua. Lagipula sejak kecil aku memang sudah terbiasa mandiri. Kadang karena terlalu mengantuk aku sering izin dari kelas dan tidur di auditorium kampusku yang bagiku sudah menjadi tempat tinggal ketigaku sesudah tempat kostku tentunya. Sudah enam bulan aku berkenalan dengan Yosuke. Kami sering pulang bersama-sama. Yosuke laki-laki yang sangat manis dan ceria, berbeda dengan diriku yang introvert. Dia sering mengejutkan ku dengan hadiah-hadiah special.
“ini” katanya sambil memberikan aku amplop putih ketika aku sedang termenung di bangku taman saat menunggunya keluar kelas
“apa” tanyaku
“buka saja”
aku menuruti katanya, membuka amplop itu
“gaji pertamamu?” tanyaku ragu. Habis didalamya hanya terdapat berlembar-lembar uang ribuan.
“bukan”
“habis?””kau bawa pulang saja. Kata kuncinya susun abjadnya” jawab Yosuke sambil berjalan meninggalkanku
“heh?”
aku termenung melihat dia membelakangiku. Ternyata menatap punggung pria yang kita sukai begitu mengesankan. Aku tidak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata.
“ayo jalan, aku sudah lapar!” teriak Yosuke
“iya” sahutku setelah tersadar dari lamunanku.
************************************************************************
Malam itu kami ribut besar. Hatiku benar-benar sakit. Dia hanya terdiam.seperti biasa yang dia lakukan saat menghadapi kemarahanku.sampai beberapa kata yang belakangan aku sesali meluncur keluar begitu saja
“kau pergi saja.aku tidak ingin bertemu lagi denganmu.seandainya kamu ga ada, hatiku ga akan sesakit ini”kataku sambil berurai airmata.
aku sempat melihat wajahnya yang terkejut ketika aku mengatakan itu sebelum akhirnnya dia mengambil jaketnya menuju pintu.
***********************************************************************
Sudah dua hari sejak kejadian itu, aku tidak berhubungan lagi dengan Yosuke. Nomornya sudah kuhapus sejak dua hari lalu. Tiba-tiba ketika aku mengambil buku diaryku yang sudah 3hari tidak aku sentuh sebuah amplop putih terjatuh, dan isinya menyembul keluar, Uang ribuan yang di cekrek. aku memperhatikannya pelan-pelan, mengeceknya seperti teller di sebuah bank.
Kata kuncinya susun abjadnya.
Kata-kata Yosuke saat itu terngiang-ngiang dalam telinggaku. Aku susun pelan-pelan abjad pertama dari seri uang itu
I-L-O-V-E-U-W-O-U-L-D-Y-O-U-B-E-M-Y-S-O-U-L-M-A-T-E
Aku tercenggang.
************************************************************************
Aku mempercepat langkahku menuju kost tempat Yosuke tinggal. Tapi kudapati dia tidak ada disana. Seminggu kemudian aku tahu dari temannya kalau Yosuke sudah kembali ke Jepang, kampung halamannya sejak 9hari yang lalu. Sesungguhnya, setelah kami ribut keesokan harinya aku sempat berpas-pasan dengannya di kampus. Waktu itu aku seolah-olah tidak melihatnya, tapi aku sempat melirik ke wajahnya yang nampak kelabu. Saat itu, kalau saja aku bisa mengalahkan egoku.menyingkirkan kisah lama ku yang pedih. Membiarkan dan mempercayai Yosuke mewarnai tiap lembar hatiku….aku tidak akan kehilangan orang yang paling ku cintai dan mencintaiku, yang kuingin untuk menemaniku hingga ujung usiaku…orang yang selalu kunantikan kehadirannya
Yosuke, dimanapun kau berada…aku ingin kau tahu aku juga mencintaimu.

Ketika Cinta Bersaing Dengan Waktu

Bahwa cinta bersaing dengan waktu adalah benar…
Cinta seharusnya berbalut dalam kerendahan hati dan lapang dada
Bila kau membalutnya dengan keangkuhan
Dia tidak akan menjadi sebuah cinta
Dan akan menjadi penyesalan yang amat sangat
Ketika cinta bersaing dengan waktu…….

One Cup Orange Of Love

“Happy New Year…..”
Ucapan itu mengumandang di setiap penjuru dunia. Lynn hanya bisa menunduk sambil berdoa dalam hatinya. Mendoakan pria yang sangat penting dalam hidupnya, Ben. Pria yang dikenalnya 4tahun lalu. Kemudian melanjutkan menulis diarynya.

Jodoh manusia adalah sebuah pertemuan namun mengapa aku berkali-kali berjodoh dengannya, tapi berkali-kali pula terpisah. Aku memutuskan melupakan bukan karena ingin melupakan. Aku memutuskan meninggalkan bukan karena ingin meninggalkan. Tapi karena aku ingin menyintainya dengan begitu tulus, melalui kasih pembuatku. Dengan begitu dia akan menjadi sedemikian terjaga, sedemikian bahagia. Demikian juga dengan diriku………………

Kemudian Lynn menutup diarynya setelah selesai menulis. Pipinya masih sembap tapi senyumnya mengembang bahagia dan lagu i’m yours mengalun pelan di telinga Lynn menghantar gadis itu tertidur pulas.

***********************************************************************************
31.10.09
Lynn hanya tertegun saat melihat pria tinggi putih lewat dihadapannya untuk kemudian duduk di sebrang kelas tempat ia duduk. Saat itu ujian kelas gabungan, ujian tengah semester untuk mata kuliah agama. Pintu kelas dibuka.
“Lynn, masuk yuk. Duduk samping g ye..” ajak Mitha teman yang dikenalnya di organisasi keagamaannya.
Selesai Midtest, kelas yang ketiga dalam hari pertama adalah kelas agama.
“ Hey, ada tugas dari Pak Hendra negh. Dikumpulin yah nanti di sekdos”
Dalam sekejap kumpulan mahasiswa itu duduk mendekat dan saling mencatat satu sama lain. Tiba-tiba saja sesosok pria masuk, Lynn menoleh. Pria yang sama. Dan Lynn kembali tertegun. Pria itu mengambil duduk 3 bangku di belakang Lynn. Gadis itu tersenyum dalam hati kemudian melanjutkan mencatat kembali.
Beberapa bulan kemudian…
Lynn tidak pernah terpikir akan bertemu pria yang sama lagi. Pikirnya pria itu sudah keluar dari kampus. Kehadirannya di kelas agama hanya 1 kali saja. Diawal masuk. Tapi semuanya salah, Pria itu muncul kembali dan membuat Lynn tertegun kembali. Lynn mengambil bangku paling belakang. Pria itu juga demikian. Lynn bisa melihatnya dari dekat. Manis kata Lynn dalam hati saat menoleh kearah pria itu sebelum akhirnya pria itu dipindahkan ke depan jauh dari tempat duduk Lynn. Mereka kembali terpisah
************************************************************************
Beberapa bulan kemudian
“ Lynn, ada Frisca ga?”
“ ada tugh didalam” sahut Lynn sambil bergegas keluar kelas. Sosok pria tinggi itu kembali membuatnya tertegun tertegun untuk keempat kalinya. Pria yang sama.
“masuk ben, jangan disitu ngalingin jalan” seru Mike dari dalam kelas. Lynn menoleh kedalam. Pria itu masuk dengan gaya coolnya.

Sore hari,
“jadi ben itu teman sekelas co u Fris?”
“iya, kenapa lo suka?”ntar g kenalin degh”
Lynn bergegas mengeleng
***********************************************************************
Selang beberapa hari
Lynn berpas-pasan dengan Ben dan temannya. Gadis itu mencoba memberanikan diri
“ Hey, satu organisasi agama sama g kan? Kok ga perna ikutan segh?” tanya Lynn.
Ben hanya menjawab sekenanya, teman-temannya hanya meledek.dalam sekejap suasana menjadi riuh.
“kapan-kapan klo ada waktu ikutan yach”kata Lynn sambil berlalu.
“ Dimana Vin?”tanya Lynn
“ok, degh g kesana”.
Tit
Lynn memasukan kembali hp-nya kedalam tasnya
“ g uda di depan pintu negh vin”
“weitsss, lama ga?”
“ok degh g tunggu”
Lynn duduk didepan kelas temannya.
Tiba –tiba saja sosok Ben lewat didepannya, Pria itu tidak melihat Lynn. Berjalan terburu-buru menuju ruang SP.
Tidak beberapa lama kemudian pria itu lewat, Lynn menyapa
“ hai, ben”
“oh, hei.ngapain lo?”
“lagi tunguin temen g,Ben g minta nomor hape lo dunk”
“ Cielllaaaa….” Suara riuh dalam sekejap memenuhi lorong itu.
Lynn tersentak, gadis itu baru menyadari kalau Ben tidak sendirian
Ben dengan cueknya menghampiri Lynn yang sedang duduk, Pria itu mengambil posisi jongkok menyebutkan nomornya. Dan seperti biasa mereka kembali terpisah.

*************************************************************************************
“ Bennnn…” teriak Lynn saat melihat sosok ben
“ Kenapa?”
“temenin g ke warnet yukz.. offclass, anak-anak tau pada kemana.mau yach?”
“ya udah”
Sesampainya di warnet
“ cobain game online yuk. Pake id sodara g j” kata Lynn
Lynn duduk sangat dekat dengan Ben, tapi tidak ada rasa berdebar di dadanya. Yang gadis itu tau hanya betapa senangnya dia bisa bersama Ben. Kemudian mereka kembali terpisah.

************************************************************************************
Lynn jatuh hati pada seorang pria, gadis itu lupa pada Ben. Baginya perasaan dia terhadap Ben dengan perasaan dia kepada Shone jauh berbeda. Dengan dia hanya kagum, sama ketika dia mengidolakan artis yang demikian rupawan. Dengan shone, dia merasakan getaran yang berbeda.Jatuh cinta dengan Shone membuat dia jatuh bangun, sebentar senang sebentar sedih. Gadis itu memilih mengungkapka perasaannya pada Shone. Tapi tidak ada jawaban dari Pria itu. Tidak menolak juga tidak menerima. Lalu semakin lama malah jadi semakin sulit dihubungi juga ditemui.
Saat dalam kesedihan itulah Lynn teringat dengan Ben. Gadis itu meminta bantuan Ben untuk memanas-manasi Shone. Ben mendukung. Diajaknya Ben menemui Shone, Kalau mau jujur Shone kalah tampan dibanding Ben. Tapi sejak kejadian itu akhir dari kisah Lynn dengan Shone. Ben jadi tempat curhatnya, apalagi ketika itu salah satu provider memberikan layanan gratis telepon setiap malam. Gadis itu tak jarang membangunkan Ben di tengah malam hanya untuk mendengarkan keluhan dan kesedihannya tanpa memperhatikan perasaan Ben. Sampai akhirnya Ben marah, dan melarang Lynn menghubunginya malam-malam. Bagi pria itu Lynn hanya menganggu tidurnya.
Lynn sedih, akhirnya gadis itu tidak berani menghubungi Ben saat tengah malam.Lynn larut dalam kesedihan hatinya. Bersama temannya, Shella yang juga patah hati. Dua gadis muda ini banyak menghabiskan waktu diluar. Melalui hari hingga tergantikan malam sambil berkeluh kesah tentang cinta mereka yang sama-sama bertepuk sebelah tangan, Sampai waktu menyembuhkan luka mereka masing-masing.

************************************************************************************
Pesta Wisuda..
Lynn tersenyum menatap kampus yang akan segera di tinggalkannya. Gadis itu duduk dilorong sendiri. Setelah melewati penulisan ilmiah yang sangat melelahkan harinya, sidang yang meneggangkan dan Dosen perbaikan yang sulit ditemui dan sejuta kesulitan yang dia hadapi lainnya akhirnya Lynn bisa lulus tepat waktu. Target awal ketika gadis itu menginjakkan kakinya dikampus tempat dia melanjutkan sekolahnya.
“huh…” gadis itu menghela nafasnya
Pasti…aku akan kangen sekali dengan tempat ini.dan segala kejadian yang terjadi disini kata Lynn dalam hati

***********************************************************************************
Beberapa bulan dari kelulusan, Lynn diharuskan datang ke kampusnya kembali untuk mendapatkan transkip nilai dari kampusnya.
“Toilet dulu yukz” ajak Mira temannya.
Lynn mengikuti langkah kaki Mira menuju toilet
“ yah gitu, memang susah cari kerja. Binggung degh g. udah banyak yang g kirim belum dipanggil-panggil juga” cerita Lynn
“ ember” sahut Mira. Keduanya terlibat pembicaraan seru.
“Lynn, ngapaen lo?”
Lynn kembali terkejut, Ben sosok pria yang dikaguminya muncul kembali kehadapannya
“ oh,ini ambil transkip nilai. Buat nyari kerja negh. Cariin dunk” sahut Lynn sambil tersenyum.
“yah elo, g j blum lulus lulus” Sahut ben sambil berlalu. Dan seperti biasa mereka kembali terpisah.

***********************************************************************************
Tidak beberapa lama dari kelulusannya, Lynn diterima disalah satu perusahaan. Siang hari ketika Lynn sedang mengecek message Friendsternya dia menemukan message dari Ben.
Ben Wrote : apa kabar? Uda kerja lo?
Lynn mengklik icon reply
Lynn wrote : iya, udah. Bae. U gmn? Nomor hp u brapa?
Beberapa hari kemudian Lynn mendapatkan balasan dari Ben
Ben Wrote : 081XXXXXXXX
Lalu Lynn mulai menghubungi Ben lagi. Mereka kembali akrab.
***********************************************************************************
Hubungan Lynn dengan Ben tidak terlalu baik. Sebentar mereka begitu akrab, sebentar ribut hanya karena masalah sepele. Walau begitu Lynn merasa dia semakin dekat dengan Ben. Liburannya ke luar kota malah menjadikan dia jatuh hati pada pria yang dulu hanya dikaguminya. Sejak kelulusan, Lynn hanya bisa berhubungan dengan Ben melalui telepon. Gadis ini berusaha menebak-nebak jalan pikiran Ben. Sebentar pria ini sangat romantis dan perhatian sebentar berubah menjadi pria yang sama sekali tidak di kenal olehnya.
Drrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
“halo”
“hah?sekarang”
“yah udah”
Kalau bukan Ben yang mengajak aku pasti sudah menolaknya. Sebenarnya malas keluar tapi mungkin ini menjadi kesempatan pertama sekaligus terakhirku. Bole ku sebut sebagai kencan? Kata Lynn dalam hati. Lalu gadis itu cepat bergegas bersiap-siap
Tiba-tiba mendadak gerimis.
Ai yo, Tuhan. Jangan tidak berpihak padaku
Didalam angkot, mendadak hujan deras, Lynn tidak henti-hentinya berdoa. Supaya sesampainya di stasiun hujan mendadak berhenti.
Tuhan sekali ini. Berpihaklah padaku. Aku mohon
15 menit berlalu.. Lynn sampai di stasiun
Thanks God kata Lynn dalam hati gadis itu tersenyum riang sambil berjalan ke arah loket.
“Jakarta satu,pak” kata Lynn sambil tersenyum
Ini kali pertama Ben mengajakku jalan, mungkin karena tidak punya teman menemaninya untuk membeli barang. Tapi tidak apa-apa. Alasan apapun aku bisa terima pikir Lynn dalam hati
Baru melewati beberapa stasiun, kembali hujan deras. Lynn panik. Takut-takut Ben membatalkan tiba-tiba. Ben yang selama ini dia kenal memang sering bertindak sesuka hatinya. Ditekannya contact Ben . calling…Ben
“Ben, g uda didalam kereta. Tapi ujan negh gimana?”
“ya, udah. Jakarta ga hujan kok” sahut suara disebrang sana
“kalau hujan gimana ? ”” lo mau pergi apa gak? Klo ga g balik negh”
“ yeee…mau tapi gmn ini hujan”
“ yah udah lo sampe dulu degh”” ya udah”Klik
************************************************************************************
Lynn menemani Ben mencari barang yang diinginkannya. Ben tidak pernah tahu ada beberapa kali Lynn mencuri memandang pria itu. Saat dia begitu akrab dengan penjual, saat dia mencoba sesuatu. Saat dia tertawa, Lynn benar-benar jatuh cinta pada mimik pria itu. Walau pria itu sering marah-marah padanya, melihat ekspresi wajahnya malah melunturkan semua ingatan Lynn terhadap diri Ben yang sering marah padanya.
“bareng g j Lynn bayarnya”
“oh”
“sini duduk dulu Lynn, ini punya lo” kata ben
“ ini buat lo aja Lynn”
”lho itu kan punya lo ben”
“gpp”
Sebenarnya Lynn enggan menerima pemberian Ben, dia tidak enak hati. Hanya saja keinginan untuk mendapatkan barang kenangan dari Ben lebih besar dari pada ketidakenakan hatinya.

“udah sore, makan dulu degh, abis gitu baru pulang” ajak Ben
Kali ini Lynn duduk berhadapan dengan Ben. Melihat sangat dekat pria yang mulai dia sukai itu.
Ben sangat berbeda, jauh sangat berbeda dari Ben yang dikenalnya selama ini. Pria itu lebih lembut. Lynn mendapati sosok Ben yang lain.

Langit mulai berselimutkan awan hitam
“naek angkot ga Lynn?”
“ehh…ga usah degh””ntar u cape lagi”
“ga,ga usah” sahut Lynn sambil berjalan
Gadis itu ingin menikmati perjalanannya bersama Ben, dia tahu sebentar lagi dia akan terpisah dengan Ben jadi dia berusaha memanfaatkan waktu yang ada untuk bersama Ben. Walau senang, tapi dia juga merasa sangat takut. Namun tak pernah paham ketakutan apa yang melandanya.
“awas…” teriak Ben saat Lynn mau menyebrang. Reflek tangan pria itu memegang tanggan Lynn. Lynn terkejut. Tapi dia hanya bisa menduduk. Beberapa detik kemudian, mungkin Ben baru tersadar. Pria itu baru melepaskan tangannya.
Setelah itu kereta kembali membawa Ben dan Lynn ke rumah mereka masing-masing
***********************************************************************
Lynn nekat mengajak Ben pergi. Ke suatu tempat yang dari dulu dia ingin pergi. Tapi bukan dengan sembarang orang, melainkan dengan orang yang dia sukai. Awalnya Ben setuju, namun menjelang tanggal yang telah ditentukan. Ben mendadak membatalkan. Lynn benar-benar sedih. Gadis itu mengingat kembali apa saja yang pernah Ben katakan padanya. Semua kata-kata pria itu dirangkumnya, dan menarik kesimpulan bahwa pria itu sesunguhnya merasa tergangu atas kehadirannya.
Lynn mengungkapkan kesimpulannya itu pada Ben, Ben menelponnya berkali-kali namun gadis itu tetap tidak mau mengangkat. Dia putuskan sms terakhir itu merupakan akhir dari hubungannya dengan Ben.
***********************************************************************
Di sudut lain, tampak seorang pria termenung.
“Kenapa Ben?”
Ben mengeleng, Pria itu memilih bangkit dari bangkunya berjalan keluar ruangannya menarik nafas perlahan. Dari wajahnya tergurat kesedihan yang amat dalam. Dan tidak seorangpun tahu termasuk Lynn dan Ben, Lynn dan Ben hanyalah korban atas ketidakberanian menghadapi cinta yang sesunguhnya sudah didepan mata mereka

Monday 12 January 2009

Seribu Harapan di Ujung Pelangi

“Ibu peri aku turun dulu ke bumi yach..”rengek Rainbow.
Peri kecil ini memang paling suka berada di Bumi. Peri ini sangat suka melihat manusia bahagia. Dengan segenap tenaga yang dimilikinya Rainbow mencoba mengukir senyum di tiap wajah manusia. Terkadang di kala bulan sudah berada di tengah selimut malam Rainbow bukannya beristirahat malah menaburkan bubuk mimpi indah agar manusia-manusia yang tertidur lelap saat terbangun setidaknya bisa tersenyum saat bangun di keesokan harinya. Rainbow sangat suka permen-permen manis buatan manusia yang berwarna-warni di Bumi.
“boleh saja” kata ibu peri dengan bijak.
“tapi akhir-akhir ini ku lihat kau terlalu keras bekerja sekali-kali istirahatkan dirimu. Jangan sampai sayap kecilmu itu putus helai demi helai.” Lanjut ibu dari segala peri itu.
Rainbow mengangukkan kepalanya dengan wajah tersenyum. Sayapnya mengepak-gepak perlahan-lahan sebelum kemudian menjadi cepat
“Ibu peri aku pergi dulu yah” kata Rainbow sambil menuju pintu penghubung dunia dengan dunia peri.
Rainbow menyusuri lorong warna-warni sebelum pada akhirnya dia sampai di bola biru penuh kehidupan, Bumi. Rainbow mulai terbang menyusuri jalan-jalan. Setelah agak lama terbang sesosok bayangan membuat Rainbow menghentikan ekspedisinya, sayap kecilnya mulai mengepak perlahan. Diintipnya sosok bayangan itu, ternyata seorang pria yang sedang merenung sambil memegang rokok di antara jari telunjuk dan jari tengahnya. Kesedihan pria itu bisa dirasakan Rainbow, dengan segera dibukanya buku kehidupan manusia yang dimiliki oleh setiap peri.
“Leon…nama yang bagus” gumam Rainbow. Dibacanya riwayat kehidupan Leon. Peri kecil yang belum lama diturunkan ke Bumi ini sungguh tak menyangka kehidupan pria yang berada didepannya ini sangat menyedihkan, sangat suram.
“ sungguh malang. Kenapa aku baru bisa bertemu denganmu sekarang? “ guman Rainbow lagi.
Leon memang benar-benar pria malang. Kedua orangtuanya sudah bercerai sejak dia kecil, tidak lama kemudian nenek yang paling menyayanginya menyusul kakeknya yang sudah duluan menikmati kehidupan abadi. Lebih parahnya ketika Ayah dan Ibunya memutuskan untuk menikah dengan pasangan masing-masing. Akhirnya sejak usia 15 tahun Leon sudah tinggal sendiri. Pacar pertamanya, Genie yang pertama kali mengenalkan cinta kepadanya justru meninggalkannya demi pria lain, celakanya pria lain itu adalah sahabat Leon sendiri.
“huh..”desah Rainbow sehabis membaca buku kehidupan manusia.
Buku kehidupan Leon belum habis dibacanya, Peri itu memilih untuk menutup buku tersebut.Meletakkan dagunya di atas buku kehidupan itu, lalu merenung. Kebiasaanya setiap membaca buku kehidupan yang berkisah sedih terulang, namun kali ia merenung agak lama, dan baru kali ini pula ia tak mau menyelesaikan membaca buku kehidupan. Didongakkan lehernya, menatap kearah Leon berada.
”Ya!aku akan membantumu Leon”seru Rainbow dengan penuh semangat.
Lalu mata Rainbow menerjang kesegala arah, mencari cela untuk bisa dimasuki tubuh mungilnya.
“Aauch…!” jerit Rainbow.
Kepalanya terbentur sesuatu. Ternyata tanpa disadari Rainbow, Leon membuka jendelanya.
“kamu bisa melihatku?” tanya Rainbow.
Leon berjalan ke tempat duduk asalnya.
“mmm..mungkin hanya kebetulan ingin membuka jendela. Tapi aura ungu di dirinya harusnya bisa melihatku”. Rainbow mengepakkan sayapnya dengan cepat pergi ke depan hidung Leon.
“Hai..Leon aku Rainbow.mulai saat ini aku akan menjadi peri pelindungmu. Kamu bisa melihatku kan?”.
Seketika Leon bangkit dari duduknya, hidungnya menabrak tubuh munggil Rainbow.
“auch..”jerit Rainbow.
“mmm…sebenarnya bisa lihat tidak yah??”gumam Rainbow.
“aha..!!”
Rainbow mempercepat kepak sayapnya menyusul sosok Leon yang sedang termenung didepan jendela. Rainbow bergerak ke kanan-kiri didepan wajah Leon. Kerlap-kerlip yang berada disayap Rainbow menyilaukan pandangan Leon. Leon menutup matanya, berbalik membelakangi Rainbow.
“hei..kau bisa melihatku kan?”
Leon masih tak bergeming.
“kalau tidak menjawab aku akan melakukan gerakan itu terus di depan wajahmu” lanjut Rainbow.
Leon merebahkan badannya menutup wajahnya dengan bantal kepala miliknya. “ohhh…aku tau kau pasti bisa melihatku” kata Rainbow.
Sayapnya mengepak perlahan lalu tubuhnya mendarat diatas bantal kepala yang menutupi wajah Leon, kemudian peri mungil yang berukuran sebesar kelingking orang dewasa itu duduk sambil menangkupkan dagunya diatas lututnya.
“kenapa menolakku?” tanya Rainbow lembut.
“aku malas berhubungan dengan siapapun.lagipula peri kecil seperti kamu itu harusnya bermain-main dengan anak kecil.Jadi, pergi sana!!biarkan aku sendiri” jelas Leon sambil tetap menutup wajahnya dengan bantal.
“ HikzZz…HiKzZz..HikzZz,,”
Leon bangun dari tidurnya
“kenapa kamu?”tanya Leon menatap peri mungil itu.
Rainbow menelungkupkan badannya di sisi tempat tidur sambil menanggis terisak-isak.
“hei!!!”
“HikzZz..biarpun HikzZz..aku masih kecil kan..tidak seharusnya kamu HikzZz..suruh aku pergi bermain Hikzz dengan anak kecil HikzZz..lagipula hikzZz…aku tidak suka HikzZz..bermain”
”y?”




*************************************************************************************

“kenapa?”tanya Rainbow.
“apa ?”
“tidak mau percaya pada cinta lagi”
“apa masih ada hal seperti itu diantara orang-orang didunia ini?”
“hal seperti itu? Itu bukan suatu hal tapi perasaan.”
“hah..”
“harusnya kau bisa memahami bahwa didunia tidak semuanya hitam. Ada yang putih, ada yang abu-abu.kalau kau mau dengan sedikit pengertian dan keikhlasan mungkin kau bisa merubah yang hitam menjadi abu-abu atau bahkan menjadi putih”

*************************************************************************************

1 bulan kemudian…..

“hahahaha…kau ada-ada saja” kata Leon.
” Tapi bener kok” jelas Rainbow.
“hahahaha…”
Rainbow melihat Leon dengan penuh arti
“apa?”
“baru kali ini aku melihatmu tertawa” kata Rainbow sambil tersenyum.
“heh?”


*************************************************************************************

“kalau sudah selesai melakukan tugasnya, Rainbow harus meninggalkanmu. Dia tidak boleh ada disisimu selamanya.masih ada orang lain yang membutuhkannya” jelas Sunset, teman peri Rainbow.
”aku sudah tahu”
“tapi, Rainbow tidak menerima ini. Dia sedang membujuk ibu peri supaya membiarkan dia berada di sisimu selamanya”
“dia memang begitu. Peri yang keras kepala.biarkan saja nanti juga dia lupa”
“apa jangan-jangan kau tahu Rainbow suka padamu?”
Leon hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan Sunset.
“kau pikir dengan begini Rainbow akan lebih baik?”
“ahh…kau ini kenapa?kemarin kau bilang Rainbow harus memiliki cinta yang tulus tidak boleh cinta antara pria dan wanita. Kau juga bilang kalau dia memiliki cinta itu kemudian mengungkapkannya didepan pria yang disukainya dia akan hancur.bukankah dengan dia berada didalam dunia peri dan tidak bertemu denganku itu lebih baik dibanding dengan disampingku?”
“Tapi, Rainbow dikurung di penangkaran peri nakal. Dia pasti tersiksa disana, lebih baik ada disampingmu. Aku percaya kau lebih bisa memberikan pengertian padanya.juga percaya kau akan menjaganya agar tidak hancur.Ibu peri menyesal sekali membiarkan dia bertugas di usia yang belum cukup. Rainbow masih kecil. Tolonglah dia!!!” slilililingggggg…..perlahan tubuh Sunset menghilang Peri itu kembali kedunianya…
”Hey…”

*************************************************************************************

Aku mencintaimu Leon kata-kata itu terus diucapkan oleh Rainbow didalam hatinya. Airmatanya mengalir perlahan. 999 kali Rainbow mengucapkan kata-kata itu didalam hati.
“Leon, aku mencintaimu”
Leon terkejut mendengar kalimat yang terucap dari mulut Rainbow
Slingglingggg….perlahan-lahan sinar dari tubuh Rainbow terpendar hingga menyilaukan mata Leon. Tapi pria itu tidak menutup matanya dia terus berusaha melihat Rainbow, peri yang dicintainya. Sebab dia tau itulah akhir perjumpaannya dengan Rainbow.
“Rainbow…..!!!” teriak Leon. Pria itu tak kuasa menahan tanggisnya saat melihat cahaya yang terpendar dari tubuh Rainbow tidak menyisakan apapun. “Rainbow, kenapa kau lakukan ini..”lirih Leon. Tubuhnya terasa lunglai.
Tubuh Rainbow terpendar..hancur menjadi serpihan cahaya yang kemudian hilang dalam sekejap mata. Rainbow menjadi simbol keberanian atas sebuah cinta…dia mungkin hancur tapi cintanya tak hancur.

*************************************************************************************
1 tahun kemudian…

“mau ngapain kesini?” sunggut Leon.
“kau tau ini adalah tempat tertinggi di Jakarta” jelas Gillian
“ya, aku tau”
Sejenak Gillian menatap Leon
“Aku mencintaimu,Leon” kata Gillian.
Leon hanya terdiam, tak memperhatikan Gillian. Sejak ditinggal Rainbow, Pria itu menjadi tertutup kembali.
“Leon, kenapa tidak memperdulikan aku? Aku sungguh mencintaimu, kenapa kau merasa semua di dunia ini hanya berwarna hitam. Percayalah padaku tidak semuanya hitam…kalaupun hitam dengan sedikit pengertian dan keikhlasan mungkin saja kau bisa mengubahnya menjadi abu-abu atau bahkan putih.”
Leon tercenggang….apalagi setelah dilihatnya lekungan setengah putaran yang berwarna-warni muncul tepat di belakang tubuh Gillian.